Ilustrasi Kekerasan Polisi di Papua |
Jayapura 21/9 (Jubi) – Kepolisian Daerah (Polda) Papua membenarkan bahwa Ali yang kesehariannya menjual jasa sebagai sopir mobil angkutan dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya – Mulia, Kabupaten Puncak Jaya adalah korban penembakan dari orang yang belum diketahui identitasnya.
Sebelumnya telah diberitakan media ini, Seorang sopir angkutan umum trayek Wamena – Mulia atas nama Ali dikabarkan tewas tertembak pada bagian kepala saat mengendarai mobil dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya menuju Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
Kabid Humas Polda Papua, AKBP. Sulistyo Pudjo Hartono kepada tabloidjubi.com melalui telepon selulernya membenarkan penembakan tersebut. “Korban atas nama Ali, kena pada bagian kepala. sekarang telah dibawa ke Wamena,” kata Pudjo, Sabtu (21/9).
Dirinya menambahkan bahwa akibat dari penembakan ini membuat psikologis banyak orang menjadi takut. “Semua orang takut, itu yang paling berbahaya jadi kalau orang mau lewat takut. Mau pendatang ka, mau orang Tingginambut Puncak Jaya ka,” kata Kabid Humas Polda Papua, , Sabtu (21/9).
Dari data kepolisian yang diterima Media ini bahwa Penembakan ini terjadi sekitar pukul 10.00 wit sebanyak 44 mobil lajuran strada berangkat dari kota Mulia menuju ke Wamena, dan sekitar pukul 11.00 wit 44 mobil tersebut tiba di pos Tingginambut untuk melapor di pos Tingginambut, seperti biasanya.
Kurang lebih satu jam kemudian atau pukul 11.50 wit setelah melalui jembatan besi Kalome, korban supir lajuran yang menggunakan mobil strada bernomor polisi DS 8694 AC berjalan secara perlahan-lahan dikarenakan kondisi jalan yang buruk. Secara tiba-tiba seorang yang berdiri dipinggir jalan mengeluarkan pistol dan menembak korban di kepala korban hingga tewas ditempat.
Selang beberapa menit, Pos Kalome menerima laporan dari radio lajuran adanya sopir yang ditembak orang yang belum diketahui identitasnya. Sekitar 15 menit kemudian satu regu melakukan pengejaran ke tempat kejadian perkara dan menemukan seorang sopir Lajuran DS 8694 CA tertembak pada bagian kepala yang diduga tembakan dari senpi laras pendek sebanyak satu kali tembakan.
Jenasah korban penembakan ini dibawa rombongan lajuran menuju Puskesmas, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya. Selanjutnya rombongan lajuran membawa jenasah menuju Rumah Sakit Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
“Kita tidak bisa ngomong, harus olah tkp dulu untuk menentukan jenis senjatanya, cari informasi betulkah yang menembak seperti yang dibilang tadi. Untuk sebagai dasar melakukan penyelidikan,” kata Kabid Humas Polda Papua.
Kini korban asal Palopo, Sulawesi Selatan yang berdomisili di Wamena, telah berada ke Rumah Sakit Wamena, Kabupaten Jayawijaya dan masih dilakukan proses medis untuk mengeluarkan proyektil yang bersarang di kepala korban. “Korban dibawa ke rumah sakit Wamena untuk diambil pelurunya. Setelah proses ini selesai kita belum tahu korban akan dibawa kemana, karena semua keputusan keluarga, apakah disemayamkan di Wamena atau di bawa ke Palopo, Sulawesi Selatan” katanya.
Sementara itu Matius Murib, Pembela HAM, Direktur Baptist Voice Papua juga membenarkan adanya penembakan di Kalome, Kabupaten Puncak Jaya. Dirinya juga mengharapkan agar aparat kepolisian bisa mengungkap motif dan pelaku penembakan dan diproses hukum. “ Setelah dikonfirmasi, benar ada penembakan, semoga polisi bisa ungkap motif dan pelakunya,” kata Murib kepada tabloidjubi.com. (Jubi / Indrayadi TH)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar