Pages

Pages

Sabtu, 17 Agustus 2013

Terkait Aksi Demo KNPB Dukung Peresmian Kantor OPM di Belanda

JAYAPURA— Situasi  keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di pelbagai daerah  di Papua  dan Papua Barat   seperti  di  Wamena, Nabire, Fak-fak, Merauke,  Jayapura dan Manokwari  berjalan aman, terkendali  tanpa ada kejadian  luar  biasa, saat aksi  demo Komite Nasional Papua Barat (KNPB) guna  memperingati  Perjanjian New York pada 15 Agustus 1962, pembukaan Kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Negeri  Belanda serta  pra penyambutan kelompok Melanesian Spearhead Group (MSG) ke Papua, Kamis (15/8). 

Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Papua Kombes (Pol) I Gede Sumerta Jaya, SIK ketika dikonfirmasi  di ruang kerjanya, Kamis (15/8). Khusus aksi  demi  KNPB di Kota Jayapura, dikatakan Kabid Humas,   walaupun pihaknya tak mengeluarkan  STTP. Namun Polda Papua tetap memberi  toleransi.


Dijelaskan  Kabid Humas,  ketika  massa  pendemo berkumpul di  Museum  Taman Budaya Expo, Waena,  pihaknya telah melakukan pendekatan bersama  para  Korlap  dan Mantan Ketua Umum KNPB Buchtar Tabuni, akhirnya  disepakati  massa  tak menghalangi   ataupun tak menciptakan kemacetan  lalu lintas. Kemudian  tak menghambat kegiatan  masyarakat sehingga pihaknya memberikan ruangan bagi mereka untuk mengekspresikan aspirasinya. 

“Kami  memberikan  toleransi  yang  cukup tinggi  bagi massa KNPB.  Mudah-mudahan tetap  berlangsung seperti itu jangan lakukan aksi-aksi demo yang kesannya  bisa meresahkan masyarakat kemudian melakukan pemalangan jalan ataupun  menghambat  aktivitas  orang  lain  itu juga melanggar HAM. 

Karena itu, tandas  Kabid Humas,  pihaknya mengucapkan terima kasih kepada massa KNPB yang telah mentaati  aturan. 

Seperti diketahui, ratusan massa demo dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
Melakukan aksi demo damai memadati Museum Taman Budaya Ekspo, Kelurahan Waena, guna mendukung tiga agenda Bangsa Papua Barat dengan cara melakukan festival parade Budaya Bangsa Papua Barat, Kamis (15/8) kemarin pagi sekira pukul 08.00 WIT.

Kumpulan massa dari beberapa titik kumpul yang ada di Kabupaten/Kota Jayapura ini sambil melakukan atraksi tari - tarian khas Papua,  juga membawa Bendera kebesaran dari KNPB yang identik dengan warna merah bergambarkan bintang dan bertuliskan LAWAN.

Sementara itu anggota Kepolisian Resort (Polres) Jayapura Kota, Anggota Brimob Polda Papua dan juga Anggota Polsek Abepura Kota berdiri berbuat lingkaran mengelilingi massa aksi demo tersebut.
Di depan Museum itu, satu unit mobil Pick Up yang digunakan mengangkut peralatan seperti pengeras suara, genset dan mikropon juga dihadirkan. Berbagai orasi pun mulai terdengar baik dari masyarakat, anggota KNPB dan juga ada mahasiswa.

Ketua PNWP Buchtar Tabuni yang juga adalah penanggung jawab parade itu, kepada wartawan mengatakan bahwa aksi parade budaya yang dilakukan oleh masyarakat adalah sebagai bentuk dukungan  terhadap peresmian kantor Organisasi Papua Merdeka(OPM) di Belanda pada tanggal 15 Agustus 2013 (kemarin, red).

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Melanesian Spearhead Group (MSG) yang telah menyatakan dukungan terhadap penentuan nasib sendiri (Self Determination) bagi rakyat Bangsa Papua Barat pada sidang tahunan MSG tanggal 19 s/d 21 Juni 2013 lalu di Noumea - Kanaky,” ujar Ketua Umum PNWP Buchtar Tabuni di depan Museum Taman Budaya, , Kamis (15/8) kemarin pagi.
Selain mendukung peresmian Kantor Perwakilan OPM di Negara Kerajaan Belanda, Buchtar juga mengatakan, bahwa mereka menolak New York Agreement 1962 karena tidak melibatkan orang asli Papua dalam perjanjian tersebut.

Menurutnya lagi, pada tahun 2013 ini,  PNWP telah mempersiapkan untuk  membangun Kantor Perwakilan OPM di dua negara yang berbeda.

“Kami sedang berupaya untuk mendirikan lagi Kantor Perwakilan OPM di dua negara lainnya. Kemungkinan dalam tahun ini ada dua negara, itu rahasia politik dan sementara parlemen sedang berupaya itu. Pendirian kantor ini akan berjalan dari beberapa negara. Jadi, kalau sudah ada kantor seperti itu berarti sudah ada pengakuan dari mereka bahwa ada perjuangan Papua Barat menjadi negara berdaulat dan lepas dari colonial NKRI,” katanya.

Di Mnaokwari Aksi Demo KNPB di Dua Titik
Sementara itu aksi demo damai KNPB Kamis (15/8) yang  berlangsung dari dua titik yakni  daerah wosi dan Amban di mulai dari jam 10.30 Wit massa yang bergerak dari arah Wosi menuju panggung hiburan di jalan percetakan Manokwari.

Jurubicara KNPB Sarfas Mbiksimbo yang membawah massa sekitar 80-an orang dari arah Wosi menuju panggung hiburan samping kantor KNPI Kabupaten Manokwari jalan Percetakan.

Sedangkan massa dari Kelurahan Amban Distrik Manokwari Barat berjumlah kurang lebih 50-an orang yang umumnya Mahasiswa yang ada di kota Manokwari, sambil membawakan selebaran yang memintan kepada semua orang papua untuk mendukung di bukanya kantor organisasi Papua merdeka (OPM) di Belanda.

Mereka juga membawah sepanduk yang bertuliskan parade budaya Melanesia, kami menuntut referendum west Papua serta satu bendera KNPB yang bertuliskan lawan dan lawan.

Aksi demo KNPB dijaga ketat oleh aparat kepolisian di dua titik yakni Wosi dan Amban yang berlangsung dengan aman dan tertip, akibat aksi ini arus lalulitas sempat tergangu kurang lebih 4 jam.(mdc/mir/Sera/don/l03)