Perahu layar misi perdamaian dan budaya dari Australia
menuju Papua Barat bertajuk Freedom Flotilla.(Jubi/ist)
|
Jayapura — Konferensi Pasifik Gereja
(PCC) telah menegaskan kembali dukungannya bagi masyarakat di Papua
Barat untuk menentukan nasib sendiri bagi masa depan mereka. PCC juga berdoa untuk misi Freedom Flotilla bisa berjalan sukses.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal PCC Pendeta Francois
Pihaatae saat memberi komentar tentang misi perdamaian yang dilakukan
oleh kelompok aktivis dalam pelayaran dalam kapal layar Freedom Flotilla
dari Australia menuju Papua Barat, mereka telah berlabuh di Cooktown
sebagaimana dikutip tabloidjubi.com, Jumat(23/8) dari PACNEWS, Suva
Fiji.
“Majelis Umum PCC di Honiara pada Maret mendukung upaya penentuan
nasib sendiri di Papua Barat, Maohi Nui (Polinesia Perancis), Kanaky
(Kaledonia Baru) dan di tempat lain di wilayah ini,” kata Rev Pihaatae.
“Hari ini kita telah memperbaharui panggilan itu dan mendesak semua orang untuk berdoa di Pasifik guna memproses pemulihan ini.”
Dalam panggilan ibadah secara terpisah, Pasifik dan masyarakat
Australia akan berdoa pada 27 Agustus untuk keselamatan armada Freedom
Flotilla dan keberhasilan misinya.
Armada Freedom Flotilla akan melaut lagi selama akhir pekan dan akan
terus utara melakukan perjalanannya ke Laut Coral di wilayah perairan
Indonesia di Papua Barat. Meski kedatangan mereka mendapat ancaman dari
Indonesia dan penolakan Australia untuk memberikan dukungan bagi
mereka. Anggota Flotilla berharap misi ini untuk meningkatkan kesadaran
dari kekerasan oleh pasukan Indonesia terhadap aktivis kebebasan di
wilayah Papua Barat.(Jubi/dam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar