Tuan Macko ,Lwan,lawan |
Teruslah gelorakan perlawanan dalam gerakan real, sambil terus
menggalang persatuan perlawanan. Kolonialisme diatas bumi Cenderawasih
kian membusuk dalam kesadaran perlawanan rakyat.
Bahwa setiap resim kolonialisme dan kebijakannya terbukti gagal membangun
Papua, dan praktis, setengah abad lamanya, berhasil melahirkan para
kapitalis birokrat lokal Papua yang bermental budak, korup, dan anti
rakyat.
Terbius dan terpaku dalam kuasa uang dan kedudukan kolonialisme
bukanlah ukuran perubahan. Sebab, praktis hanya memperdaya perangkat
kolonialisme, untuk memperkuat cengkraman kolonial diatas tanah Papua.
Ini tidak wajar, dan lagi, ini sangat memalukan, juga memiluhkan
cita-cita Papua yang harus bangkit dan keluar dari kungkungan
kolonialisme dan perangkap kapitalisme, berdiri di ufuk timur tempat
matahari terbit, sebagai sebuah bangsa bermatabat, yang derajatnya
diakui sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Bahwa, sampah kolonialisme yang kian membusuk dalam kesadaran
gerakan perlawanan rakyat Papua tak boleh -sekali lagi tidak boleh-
didaur kembali. Partai-partai kolonial yang beradu dalam sistem politik
kolonial dengan segala ilusi dan jargon-jargon perubahan sudahlah usang,
sudah busuk dan berulat. Orang Papua, Jangan lagi mengais, apalagi
menjilat bangkai kolonial itu.
Lihatlah Papua dari kepapuaan. Keluarkan mainset kolonial dalam
otak itu. Sembuhkan virus hegemoni kolonial yang kian kronis dalam hati,
pikiran, dan perilakumu. Sadarlah bahwa, perubahan dalam kolonial
hanyalah ilusi, dan yakinlah bahwa perubahan sejati hanya ada ketika
kita mengambil alih (kembali) kontrol hidup dan tanah ini dari para
penguasa kolonial dan kapitalis asing.
Papua Merdeka adalah sebuah ideologi yang akan terwujud tanpa
Penguasa Kolonial Indonesia dan Kapitalis Global. Kuasa atas tanah ini
diberikan oleh Sang Pencipta untuk orang Papua, sehingga kita berhak
menguasai dan wajib menjadi penguasa diatas tanah ini tanpa Indonesia
dan asing.
Lihatlah Fajar merekah di ufuk timur, dan siul burung surga kian
berkicau memanggilmu kembali. Ikatlah kembali simpul sosialisme yang
terputus kemarin. Kembalikan budaya demokratis. Dan bangun persatuan
perjuangan, disini, diatas tanah yang engkau pijak.
Para penindas tidak menunggu kita untuk menindas. Para komprador
lokal dan nasional Indonesia terus memompa kepentingan. Lihatlah,
Jenderal-jenderal bajingan kolonial itu kian mengkonsolidasi kekuatan
untuk Pemilu Indonesia 2014.
Disini, kita akan terus kobarkan perlawanan. Ayo, bangun
Komite-Komite Perlawanan dari kota ke kampung-kampung. Budayakan
demokrasi, martabatkan perjuangan dengan membentuk dan memperkuat
Parlemen-Parlemen Rakyat Daerah.
“Kita Harus Mengakhiri”
Pengurus KNPB Pusat
Sumber : www.knpbnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar