Pages

Pages

Rabu, 17 Juli 2013

Bupati Nabire Paling Bertanggung Jawab Atas Peristiwa Tinju Berdarah



Beberapa korban warga sipil di Nabire
yang sudah meninggal (Foto: Nabire.net)
PAPUAN, Nabire — Bupati Kabupaten Nabire, Isais Douw dinilai sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam insiden tinju berdarah yang telah menewaskan 18 orang warga sipil, dan menyebabkan 30 orang lainnya luka-luka parah, di Gedung Olahraga (GOR) Nabire, pada 14 Juli 2013 malam.

Hal ini disampaikan Siprianus Bunai, salah satu tokoh Pemuda asal Kabupaten Nabire di Jakarta, kepada suarapapua.com, Selasa (16/7/2013) siang terkait insiden berdarah di Nabire.

Menurut Bunai, pertama, Bupati Nabire sebagai pihak yang menyelenggarakan kegiatan, maka sudah sepatutnya bertanggung jawab atas insiden berdarah yang telah menewaskan warga sipil dalam jumlah banyak tersebut.

Dan yang kedua, karena Bupati Nabire pula yang menyuruh sekitar 500 penonton masuk untuk menonton pertandingan tanpa memiliki karcis masuk.

“Seandainya kalau 500 orang tidak disuruh masuk oleh Bupati, apalagi beberapa diketahui berada dalam kontrol minuman keras, maka hasilnya tidak mungkin seperti sekarang ini. Ini ulah dan tanggung jawab Bupati,” kata Bunai.

Bentuk tanggung jawab yang dimaksud, yakni berupa membayar santuntan kepada pihak atau keluarga korban, selain itu Bupati juga harus diberikan sanksi pidana atau administrasi karena telah lalai yang menyebabkan nyawa orang lain melayang.

Bunai juga meminta agar Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe untuk memanggil Bupati Kabupaten Nabire dan meminta keterangan terkait peristiwa tersebut, dan menyetujui pemeriksaan Bupati Nabire oleh Polisi.

“Saya pribadi juga menyampaikan turut berduka. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutup Bunai.

Dorus Wakum, aktivis HAM di Jayapura juga mendesak Komnas HAM RI untuk melakukan investigasi secara mendalam dan kompherensif untuk mengungkap penyebab kematian 18 warga sipil tersebut.

“Komnas HAM perlu turun ke Nabire dan melakukan penyelidikan. Pihak-pihak yang bersalah dan bertanggung jawab harus diungkap ke publik, dan diberikan sanksi,” ujarnya kepada media ini.

OKTOVIANUS POGAU

Sumber : www.suarapapua.com