Aksi Mahasiswa Papua Bandung, pada 1 Juli 2013 (Foto:JI/Fokuspapua) |
Bandung,
FOKUS PAPUA – Ribuan Mahasiswa Papua
yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bandung
menggelar aksi damai didepan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Senin,
(1/7/13).
Awalnya
masa long mard dari asrama Papua jalan Cilaki menuju titik nol kilometer
depan
Gedung Sate jalan Diponegora, sambil yel-yel Papua merdeka, dan
membetangkan
spanduk yang berisi ”Hak Menentukan Nasib Sendiri Solusi Demokrasi Bagi
Rakyat
Papua Barat”. Pantauan fokuspapua
disela-sela ujuk rasa.
Kordinator
Aksi, Ledis Gombo mengatakan, Aksi ini digelar guna memperingati hari
Proklamasi bagi Bangsa Papua Barat yang dibacakan oleh Zeth Jafet
Romkorem
selaku Presiden Papua Barat pada 1 juli 1971 bertempat di Desa Waris,
Numbay
dekat Perbatasan PNG, “Katanya.
Namun,
tetapi Proklamasi tersebut tidak dapat melepaskan Papua dari cengkraman
kekejaman dan kebrutalan Militer Indonesia, sehinggah Pemerintah
Indonesia
melakukan operasi-operasi Militer di Tanah Papua.
Menurutnya,
Bahkan membunuh jutaan Rakyat Papua tak berdosa, dan hingga
sampai saat ini Ruang Demokrasi pun
masih dibungkam oleh aparat Negara Indonesia (TNI/POLRI) dan melarang
bebas
berekspresi bagi Rakyat Papua didepan umum.
“Jika Rakyat
Papua melakukan Aksi Damai maka
Militer Indonesia membunuh dan menangkap para aktivis Papua Barat, ini
yang
sedang terjadi di Tanah Papua “Ujar Kordinator aksi itu.
Oleh
sebab itu dengan tegas, kami yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa
Papua (AMP)
Komite Kota Bandung menyatakan sikap.
Pertama,
Berikan kebebasan dan Hak Menentukan Nasib Sendiri sebagai Solusi
Demokrasi
bagi Rakyat Papua. Kedua, Hentikan aktivitas eksploitasi semua perusahan
MNC
milik Negara-negara imperialisme di Tana Papua.
Tuntutan
Ketiga atau Terakhir, Menarik Militer Indonesia (TNI/POLRI) Organik
maupun non
Organik dari seluruh Tanah Papua untuk menghentikan segala kejahatan
terhadap
kemanusiaan oleh Negara Indonesia terhadap Rakyat Papua. (JI/FP)