PANIAI—Tentara Pembebasan
Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Devisi II Makodam Pemka IV Paniai, Pimpinan K.SAD Jhon M. Yogi, Memperingati Pegibaran upara
bendera " Bintang Kejora", untuk mengutuk hari Aneksasi 1963-2013, dimana Indonesia dan PBB
(UNTEA) Merampok dan mencuri atas Kedaulatan Negara dan Bangsa Papua. Indonesia dan PBB segerah mengakui Kedaulatan Negara West
Papua, Papua merdeka sejak 1 desember
1961.
Hal ini, disampaikan Oleh
Staf Tpn-Opm diwilah Paniai (L.Y), melalui
SMS, Rabu (1 Mei 2013) kemarin. Mereka
kirim dari tempat kegiatan Upara berlangsung, mereka menyatakan tepat pada hari
ini, kami merayakan 50 tahun Penjajah Indonesia membunuh, Menindas, Mengejar,
Memperkosa, kami. Maka itu kami menggelar upara bendera untuk duka cita atas
tulang belulang yang mati dalam medang perang.
Kami Tpn-OPm wilayah Paniai,
tetap Memperjuangkan Kemerdekaan Penuh Papua merdeka, kami Tidak butuh tawaran bentuk
apapun dari Indonesia seperti Otsus Plus, UP4B,
Pemekaran, dan Dialog yang didukung oleh Gubernur Papua.
“Perjuangan kami, Hanya Papua
Merdeka tidak ada lain, sejak berdiri Tpn-Opm di Viktoria 1971, visi dan Misi
kami hanya Membebaskan Papua dari Penjajah Indonesia, untuk merebut kembali
kedaulatan Papua barat, “Tuturnya
Walaupun Tni-polri mengejar,
membakar pos kami 19 desember 1961,
lahirnya Trikora, sampai 1963 aneksasi Papua ke Indonesia 1963, hingga Pasca
Pembongkaran markas besar Eduda 2011 lalu, kami selalu aktif memperjuangkan Papua
merdeka. Tugas kami giriliyawan tetap selalu pada tujuan perjuangan. Kami tidak
mundur sampai titik darah penghabisan. Papua adalah harga diri kami dan Jati
diri kami, Papua merdeka harga Mati, penutut SMS-nya. (/ADMIN)
Sumber : www.malanesia.com