Markus Giban (19), salah satu
anggota
KNPB yang disiksa Polisi hingga
patah
tangan (Foto: Ist)
|
PAPUAN, Jayapura — Salah satu anggota Komite
Nasional Papua Barat (KNPB), Markus Giban (19), mahasiswa Universitas
Cenderwasih (Uncen) dikabarkan mengalami penyiksaan hebat hingga patah
tangan setelah ditangkap aparat Kepolisian Resort Kota Jayapura, di
Perumnas III, Abepura, Jayapura, Senin (13/5/2013) siang.
“Telah terjadi penyiksaan hebat terhadap aktivis KNPB. Ini sangat
berlebihan, beberapa lagi masih di tahan di Polda Papua, dan ade Giban
mengalami patah tangan dan masih dirawat di Ruma Sakit Umum Daerah
(RSUD) Abepura,” kata Ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP), Bucthar
Tabuni ketika dihubungi suarapapua.com, siang.
Selain menangkap dan menyiksa Giban, beberapa aktivis KNPB, termasuk
Ketua Umum KNPB, Victor F Yeimo juga mengalami nasib yang sama. Mereka
saat ini masih ditahan di Polda Papua dan sedang dilakukan interogasi
oleh pihak aparat kepolisian.
gkap soal penyiksaan, penangkapan,
serta pemukulan yang dialami aktivis KNPB, beserta beberapa massa aksi
lainnya pada 13 Mei 2013 akan di publikasikan secara lengkap.
“Teman-teman sedang susun laporan lengkap, kami nanti akan publish
untuk teman-teman media, tunggu saja,” imbuh Tabuni dari Jayapura,
Papua.
Kabid Humas Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta, S.Ik ketka dikonfirmasi
wartawan mengaku belum mendapatkan laporan lengkap dari lapangan.
“Tunggu saya cek dulu yah,” tulis Kabid Humas singkat melalui sambungan telepon selulernya kepada media ini.
Sebelumnya, seperti diberitakan media ini (baca : Di Jayapura, Empat Aktivis Papua Kembali Ditangkap Polisi),
aparat kepolisian kembali menangkap empat orang aktivis Papua tepat di
Depan putaran taxi, perumnas III, tidak jauh dari Kampus Universitas
Cenderawasih, Papua.
Keempat orang yang ditangkap adalah Yongky Ulimpa (23) mahasiswa, Ely
Kobak (17) mahasiswa, Marten Manggaprouw (30) aktivis West Papua
National Authority (WPNA), dan Victor F Yeimo (30), Ketua Umum Komite
Nasional Papua Barat (KNPB).
OKTOVIANUS POGAU
Sumber : suarapapua.com,