Kapolda Papua, Irjen Tito Karnavian |
Papua: Maraknya
tindak kekerasan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terus
terjadi di tanah Papua harus segera ditindaklanjuti, salah satunya
dengan mencopot Kapolda Papua, Irjen Tito Karnavian.
Demikian ditegaskan National Papua Solidarity (Napas) melalui koordinatornya, Zely Ariane, di Kantor Kompolnas, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2013).
Menurut Zely, sejak 30 April hingga 22 Mei 2013 tahun ini, banyak terjadi kekerasan, seperti penembakan, penghilangan paksa, pembunuhan, pelarangan dan pembubaran paksa massa aksi , penahanan di Biak, Sorong, Timika dan Puncak Jaya yang tidak sesuai prosedur.
Zely mengungkapkan, Napas sebelumnya sudah melaporkan hal ini ke Ombudsman. Keberadaannya saat ini ke Kantor Kompolnas juga melaporkan hal yang sama.
Dalam tuntutannya kali ini ke Kompolnas, Napas meminta Kapolda Papua segera dicopot. Hal ini karena dinilainya kepemimpinan Tito tidak mencerminkan pendekatan yang halus dalam menyelesaikan konflik di Papua.
"Kami ingin mengadukan ini ke Kompolnas, agar ada tindakan terhadap cara penanganan dan prosedur yang menjadi wewenang Kompolnas," tegasnya.
Demikian ditegaskan National Papua Solidarity (Napas) melalui koordinatornya, Zely Ariane, di Kantor Kompolnas, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2013).
Menurut Zely, sejak 30 April hingga 22 Mei 2013 tahun ini, banyak terjadi kekerasan, seperti penembakan, penghilangan paksa, pembunuhan, pelarangan dan pembubaran paksa massa aksi , penahanan di Biak, Sorong, Timika dan Puncak Jaya yang tidak sesuai prosedur.
Zely mengungkapkan, Napas sebelumnya sudah melaporkan hal ini ke Ombudsman. Keberadaannya saat ini ke Kantor Kompolnas juga melaporkan hal yang sama.
Dalam tuntutannya kali ini ke Kompolnas, Napas meminta Kapolda Papua segera dicopot. Hal ini karena dinilainya kepemimpinan Tito tidak mencerminkan pendekatan yang halus dalam menyelesaikan konflik di Papua.
"Kami ingin mengadukan ini ke Kompolnas, agar ada tindakan terhadap cara penanganan dan prosedur yang menjadi wewenang Kompolnas," tegasnya.
Sumber : www.star-papua.com