Anak-anak di Panti Asuhan Alma-Merauke. Jubi/Ans |
Merauke 19/5— Meskipun dengan berbagai
keterbatasan yang dimiliki, namun Panti Asuhan Alma terus menjalankan
misi muliannya yang diemban oleh para suster bersama beberapa kerabat
kerja untuk merawat anak-anak cacat serta mendidik mereka dari waktu ke
waktu. Sampai dengan sekarang, jumlah yang ditampung adalah 20 orang
yang berasal dari Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi, Timika, Asmat
maupun Jayapura.
Pimpinan Biara Alma, Suster Rensi, Alma saat tatap muka bersama PWI Perwakilan Merauke, Sabtu (19/5) menjelaskan, hampir semua anak-anak yang ditampung di panti tersebut adalah mereka yang memiliki kelainan fisik. Anak-anak tersebut, dihantar orangtuanya untuk dijaga dan dirawat secara baik dari hari ke hari. Mereka yang tinggal disini, selain dirawat juga dididik dengan baik oleh para suster.
Lebih lanjut Suster Rensi mengaku, dari hasil didikan yang dilakukan selama ini, beberapa di antara anak-anak, sudah diterima di sekolah formal dan sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar sebagaimana biasa. “Kami memperlakukan dan merawat mereka dengan baik. Rekan-rekan wartawan bisa melihat secara langsung kondisi anak-anak sekarang. Tetapi bagi kami, itu adalah suatu tugas panggilan yang harus dijalankan,” katanya.
Pimpinan Biara Alma, Suster Rensi, Alma saat tatap muka bersama PWI Perwakilan Merauke, Sabtu (19/5) menjelaskan, hampir semua anak-anak yang ditampung di panti tersebut adalah mereka yang memiliki kelainan fisik. Anak-anak tersebut, dihantar orangtuanya untuk dijaga dan dirawat secara baik dari hari ke hari. Mereka yang tinggal disini, selain dirawat juga dididik dengan baik oleh para suster.
Lebih lanjut Suster Rensi mengaku, dari hasil didikan yang dilakukan selama ini, beberapa di antara anak-anak, sudah diterima di sekolah formal dan sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar sebagaimana biasa. “Kami memperlakukan dan merawat mereka dengan baik. Rekan-rekan wartawan bisa melihat secara langsung kondisi anak-anak sekarang. Tetapi bagi kami, itu adalah suatu tugas panggilan yang harus dijalankan,” katanya.
Dikatakan, kebersamaan dengan anak-anak terus dibangun. Misalnya, pada saat makan maupun tidur, telah diatur dan setiap pengasuh dalam satu kamar, mendampingi anak-anak 1×24 jam. Jadi, kalau mereka menangis dan membutuhkan apa-apa akan tetap dilayani. Karena merupakan suatu komitmen yang dibangun sejak awal.
Ditambahkan, selain yang ada di panti, juga terdapat 70-an anak yang tersebar di Distrik Semangga maupun Tanah Miring. Dalam setiap minggu, para suster akan melakukan kunjungan dan memberikan motivasi serta dorongan kepada orangtua agar selalu merawat mereka dengan sebaik mungkin. (Jubi/Ans)
Sumber : www.tabloidjubi.com