TNI/Polri tangkap masyarakat sipil di
Papua |
Puncak Jaya, Tentara Pembebasan
Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka, Pimpinan Jendral. Goliath Tabuni,
selaku Panglima Tinggi TPN-OPM, mengusir para TNI yang menyebar di wilayah
Distrik Tingginambut dan Sinak.
TNI/POLRI undur karena serang TPN-OPM,
pertama dari penembakan prajurit TNI pada (21/2/2013) di Distrik Tingginambut
dan Distrik Sinak bulan lalu, kedua pada (28/2/2013) tepat pukul 6:00 pagi
wp dekat kampung Berime Distrik Tinggnambut terjadi baku tembak antara TPN-OPM
dan TNI/POLRI. Dari kontak senjata itu, TPN-OPM berhasil mengusir aparat
gabungan sampai mereka mundur di kali Berime sebelah, dan ketiga, TPN-OPM
kedapatan TNI di Kampung Yuame pada (12/3/2013) tepat pukul 06:20 wp, dari
sejak kedapatan itu mereka baku tembak antara prajurit anggota TNI dan Prajurit
anggota TPN-OPM baku tembak, namun tidak ada korban, tetapi TNI bakar 2 rumah
milik masyarakat sipil di Yuame.
4000 personil anggota TNI dikirim ke
Puncak Jaya dari Jayapura dan Wamena. Namun sampai di Puncak Jaya dibagi 2000
Personil anggota TNI ke Distrik Tingginambut guna mengejar para anggot TPN-OPM,
tetapi tidak berhasil.
2000 lainnya dikirim ke Distrik Yambi
dan Distrik Sinak, dengan tujuan yang sama untuk mengejar anggota TPN-OPM,
namun nasibnya sama demikian yang di Distrik Tingginambut, tidak berhasil kejar
TPN-OPM.
Mereka yang memburu TPN-OPM tidak
berhasil, maka anggota TNI di Distrik Tingginambut membakar 10 rumah
masyarakat. Setelah menghanguskan 10 rumah itu sudah kembali semua ke Kota
Mulia Kabupaten Puncak Jaya. Karena tujuan para anggota TNI tidak berhasil,
mereka undur karena serangan anggota TPN-OPM. Oleh karena itu, TNI/POLRI
melakukan aksi pemeriksaan swiping di kota Mulia.
Pemeriksaan yang dilakukan aparat
gabungan di kota Mulia, masyarakat sipil setiap hari lewat di jalan raya
dekat pos Polres Puncak Jaya dan beberapa pos TNI seperti Pos Punjak Senyum dan
beberepa tempat lainnya sama hal dilakukan.
Bagi masyarakat sipil di kamung-kampung
seperti Disitrik Tingginambut dan beberapa Distrik lainnya di Kabupaten Puncak
Jaya, kebanyakan belum memiliki “Kartu Tanda Penduduk (KTP)”. Karena mereka
ingin memeiliki KTP, tetapi Pemerintah setempat Distrik dan kampung tidak
memberi mereka KTP. Oleh sebabnya masyarakat sipil ini jadi sasaran TNI/POLRI
di Puncak Jaya, saat pemeriksaan.
Pemeriksaan yang dilakukan di Mulia
Kota dan beberapa pos TNI adalah, KTP dan handphone milik masyarakat sipil,
guna untuk memastikan dalam memori handphone tersebut menyimpan foto-foto
TPN-OPM dan gambar bendera bangsa Papua “bintang fajar”.
Ketika, para parat gabungan kedapatan
masyarakat sipil yang tidak memiliki KTP ditangkap dan diinterogasi, dipukul
dan sampai disiksa dan bebaskan setelah diperlakukan secara tidak manusiawi.
Pada swiping aparat gabungan ini telah
menangkap 3 masyarakat sipil dari Kapolres Puncak Jaya. Tiga korban ditangkap
di Pasar Lama Kota Mulia, saat mereka membeli angka Togel tepat pukul 04:30 wp
tanggal 9 Maret 2013.
Tiga korban yang ditangkap Polres
Puncak Jaya masing-masing, Nonggop Tabuni, Delemu Enumby dan Jelek Enembe.
Mereka ditangkap sebatas kecurigaan, untuk periksa hanphone mereka. Namun
ketiga masyarakat sipil tersebut masih ditahan di Polres Puncak Jaya.
Hal ini dilaporkan oleh Lega Telenggen
kepada Admin WPNLA melalui via telpon selulernya. Kata dia, “sekarang
ini pemeriksaan terus di jalan-jalan jadi, masyarakat takut semua dan hp yang
ada gambar bendera Papua, Yigin-(senjata), dan KTP periksa semua. Kalau tidak
ada KTP, tahan dan pukul, kalau yang ada KTP kasih tinggal. Ai…mondok mea arat
masyarakat takut disini”. (ai…adalah kata heran mondok mea arat artinya
sangat tidak bisa masyarakat takut). Ujarnya kepada WPNLA.
TNI/POLRI menakut-nakuti masyarakat
sipil di Puncak Jaya, sedangkan ada juga ditangkap. Hal ini melanggar HAM,
karena kehadiran TNI/POLRI dan melakukan aksi pembakaran rumah, penangkapan dan
swiping di kota Mulia mengakibatkan masyarakat sipil trauma.
Demikian informasi terkini dari Puncak
Jaya, tetaplah bersama kami WPNLA, silakan tunggu informasi selanjutnya dari
Puncak Jaya.
Admin WPNLA 2013-03
Sumber :
http://knpbn.blogspot.com/2013/03/tnipolri-undur-ke-kota-dari-serangan.html