Ketua Lembaga Ekologi Papua, Titus Pekey
bersama Wamendikbud.
Foto: Dok
|
Yogyakarta, -- Direktur Ecology Papua Institute (EPI), Titus Chris Pekei kepada majalahselangkah.com, Sabtu, (2/2)
mengatakan, peletakan bantu pertama pembangunan Museum Noken Papua yang
direncanakan pada bulan Januari 2013 ditunda.
Kata dia, alasan
penundaan itu karena kondisi tempat pembangunan belum memadai. Ia berharap
peletakan batu pertama segera berlangsung dalam waktu yang dekat. Ia tidak memastikan kapan akan dilakukan.
Ia menjelaskan, lokasi
pembangunan Museum Galery Noken
Papua awalnya direncanakan di lokasi Taman Budaya Waena, Jayapura.
Tetapi, setelah kunjungan rombongan Menkokesra terjadi pemindahan
lokasi di sekitar Museum Negeri
Papua.
Lokasi akan
dipindah di belakang museum Negeri provinsi Papua yang ada
sekarang. Sementara di Provinsi
Papua Barat direncanakan dibangun di pulau Mansinam, kata intelektual Papua yang berjuang empat
tahun untuk nominasikan Noken Papua ke UNESCO ini.
Kata dia, setiap
provinsi punya museum negeri sedangakan. Museum yang akan
dibangun ini khusus Museum Noken Papua.
Museum Noken
adalah tempat keabadian segala warisan budaya dan kemudian menjadi pusat pendidikan dan pengembangan Noken
Papua. Di sana juga adalah jua tempat anak-anak muda Papua mengasah karakter, katanya.
Untuk itu, kata
dia, semua pihak harus mendukung
keselamatan warisan budaya yang hidup maupun benda yang dihasilkan oleh manusia
lampau untuk manusia saat ini. Juga, untuk manusia Papua di
hari depan agar tidak tercabit dari budayanya.
Alumnus Magister
Lingkungan Universitas Indonesia ini berharap, setiap kabupaten mebangun museum dan itulah yang menjadi kerinduan dan perjuangan
setelah dunia akui.
Semua anak noken
Papua harus selamatkan noken. Noken itu sumber Falsafa dan inspirasi bagi
kehidupan. Mari kita merajut dan menganyam kehidupan kita saat ini dan untuk
anak cucu di masa depan, ajaknya.(MS)
Tag : Budaya, Noken, Museum, Papua