Korban Pit Yogi |
Nabire --
salah satu Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Nabire, atas nama Pit
Yogi, ditikan Orang tak di kenal (OTK), seusai mengadakan Rapat
kegiatan kepanitiaan, menurutnya dia ditikam oleh diduga kelompok
Inteljen Negara yang bertugas di Nabire, Rabu (27/03/13). korban sedang rawat di rumah sakit (RSUD) Nabire
Informasi
yang diterima malanesia.com, bahwa korban adalah Panitia Kegiatan
sehingga, mereka mengadakan Rapat Pada Malam hari
sekitar jam 7.00 sampai selesai Pada Malam hari, mereka bubar
dan korban ini, dia mulai berjalan kaki sekitar Kalibobo Nabire dengan
tujuan pulang kerumah pada jam 11.00 setelah mengikuti kegiatan Rapat
tersebut, akhirnya
salah satu orang mengikutinya dari belakang dia sehingga Ia mengatakan
Ucapan selamat kepadanya akhirnya ucapan selamat yang diberikan membuat
Emosi baginya,
maka Ia mulai menikam dengan menggunakan paran sabit terhadap Anak SMA tersebut
Setelah Ia di Tikam, dia mulai melarikan diri kerumah dalam
kondisi yang memaksakan sebab keadaannya sudah berat kemudian tali perutnya pun
keluar dan seluruh bagian tubuh diiris atau potong garis akhirnya sampai dirumah.
Kemudian setelah beberapa menit keluarga-nya membawa dia kerumah sakit Umum
Daerah (RSUD) Nabire , dan Ia diangkat dengan sepeda Motor roda dua sementara itu
Ia dalam Kondisi Pingsang/tidak tau diri, dan Mereka masukan pelaku korban di
IGD pada Jam 12.00 tengah malam,
namun Tenaga Medis dirumah sakit begitu biarkan
dia. Tidak merawat, tidak di jahit bekas tikamanya sampai pada siang jam 12.00
besok harinya maka keluarga pelaku korban bertindak merontak terhadap Para
medis sehingga mulai dijahit, kemudian pelaku korban sementara ini dalam
kondisinya berat dirumah sakit Umum (RSUD) Nabire.
Menurut Pelaku Korban setelah Ia sadar, menemukan pelaku
pembunuhnya di rumah sakit di kawal dengan tiap Polisi Polres Nabire pada malam
maka keluarga pihak korban takut untuk menegur terhadap pelaku pembunuh
sehingga Mereka hanya mendugakan bahwa penikaman tersebut yang terjadi disetin
dari pihak tertentu yakni Gabungan Polisi dan Tentara dan yang menjadi pimpinan aksi
pembunuhan adalah Polres Nabire sendiri.
Maka dalam setiap aksi Pembunuhan yang terjadi pada malam dan
siang di kota Nabire dengan cara senggol, meracuni dan pembunuhan nyata maka seluruh
lapisan masyarakat Nabire, dan Masyarakat pelosok Papua dimana- mana berada
bahwa berhati – hati berjalan sendiri pada malam hari dan berhati – hati pula
dalam pembelanjaan dll karena Semua orang papua yang korban dibuat dari
Gabungan TNI/POLRI, namun semangat berjuang dan persatuan adlah senjata ampuh
Rakyat Papua Barat menuju kebebasan rakyat papua barat, oleh karena itu gerakan
TNI/POLRI termasuk Pembunuhan adalah Pelanggaran HAM.
Saran caution pada pasien orang papua dimana pun berada para
Medis Dirumah sakit di Papua dipegang TNI/POLRI. Dan kita mengantispasi bahwa
menginjeksi jarum suntik digantikan dari sudah terinfeksi HIV/AIDS adalah
hal kenyataan yang dibuat oleh NKRI
karena Orang Papua mudah terinfeksi HIV dalam waktu yang singkat meski setia
pada istri dan suami itu sendiri. (M/Ag Papuanus)
Sumber lain: http://papuanusgobay.blogspot.com/2013/03/nabire-satu-pelajar-sma-di-tikam-pisau.html