Pelayanan Kesehatan di Papua (sesawi.net) |
Tambrauw, 31/3 (Jubi) — Masyararakat di Distrik
Kwor Kampung; Jocjoker, Kosefo, Baddei, Sukuwes, Krisnos tengah dilanda
wabah yang terjadi kurang lebih sejak November 2012 lalu. Wabah ini
menyebabkan masyarakat menderita busung lapar atau kurang gizi dan
gatal-gatal. Hal ini dikatakan Yohanis Mambrasar dari Solidaritas Rakyat
Peduli Kemanusiaan dalam release yang diterima tabloidjubi.com hari
Minggu (31/3).
“Penyakit yang diderita diantaranya busung lapar dan gatal-gatal
karena pelayanan kesehatan yang belum pasti hingga Februari 2013
kematian mulai berjatuhan di Distrik kwor. Kampung-kampung yang
mengalami kematian diantaranya: Kampung Baddei untuk orang sakit 250
orang dan meninggal 45 orang, Kampung Jokjoker orang sakit 210 dan
meninggal 15 orang, Kampung Kosefo orang sakit 75 orang dan meninggal 35
orang,” demikian kata Yohanis Mambrasar.
Menurut Mambrasar, pihaknya telah menemui beberapa warga di Distrik
Kwor dan masyarakat mengaku tidak pernah mendapat pelayanan kesehatan.
Setiap datang pengobatan ke Pustu di Distrik Kwor tidak ada mantri atau
dokter di tempat, membuat mereka harus berjalan kaki ke Kampung-kampung
lain yang ada pelayanan kesehatannya.
“Dari keterangan pelayan Gereja di Kampung Jokjoker misalnya bahwa
sakit masal warga di kampung Jokjoker dimulai pada November 2012. Ada
warga yang sempat mencari pengobatan ke Werur dan sudah ada laporan ke
medis di Kampung Bikar dan Kampung Werur namun tidak ada kepedulian
begitu juga disampaikan ke Distrik Sausapor, ibu kota sementara
Kabupaten Tambrauw namun belum ada kepastian atau kesannya tidak
peduli,” ungkap Mambrasar lagi.
Hingga Febuari 2013, masyarakat mengalami kematian hampir di setiap
kampung dari distrik Kwor dan berturut-turut, hingga pasien dari Kampung
Kosefo yang sakit hampir 12 orang bersama dengan Kepala Bamuskam
melakukan perjalanan ke Distrik Sausapor dengan menempuh jarak empat
hari untuk berobat dan rawat inap di Pustu di Distrik Sausapor. (Jubi/Aprila Wayar)
Sumber : http://tabloidjubi.com/2013/03/31/masyarakat-distrik-kwor-menderita-busung-lapar/