Pages

Pages

Rabu, 13 Maret 2013

DEPAN MAHASISWA, LUKAS ENEMBE JANTI, RUANG DEMOKRASI TERKUNCI UNTUK PAPUA

BOGOR-- Setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menguatkan kemenangan pasangan Lukas Enembe-Klemen Tinal dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua, Ketua Majelis Hakim Mahfud MD, saat membacakan salah permohonan pemohon di Jakarta, Senin (11/3) kemarin. MK menguatkan kemenangan pasangan Lukas Enembe-Klemen Tinal dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua.

Lalu hari ini, informasi yang diterima malanesia.com. Pemekaran dan Aksi-aksi masa untuk menyampaikan Pendapat di muka Umum,  Rencana Akan kunci selama Priode 5 tahun kedepan. Hal ini disampaikan  dalam Pidato Gubernur terpilih Lukas Enembe, didepan Mahasiswa Papua Sejawa-Bali di Bogor,  Vila bukit kehidupan Cibatok Bogor (Selasa 12/03/2013)

Pada pertemuan antara  mahasiswa Papua dengan Lukas Enembe, dia  menyatakan selama saya jadi Gubernur Papua tidak akan menandatangani,  beberapa intelektual  mengisu-isukan Propinsi Papua menjadikan  Pemekaran Papua tengah, Papua Selatan dan lainnya. “ Emembe menilai, untuk pemetakan orang Papua mencerai beraikan orang Papua. kriteria ada di DPRP dan MRP, tetapi kewenangan ada di saya, maka saya janji tidak akan memberikan pemekarannya. karena tidak mencukupi Sumber Daya Manusia (SDM)  cukup hanya kabupaten sudah ada saja kita benahi, “Pungkasnya

“Tambah lagi, masalah Politik kemerdekaan Papua,  tidak ada ruang untuk medokrasi untuk  rakyat Papua. Selama Periode 5 tahun kedepan  saya,  tidak ada aksi damai turun Jalan,  kami janji tidak mengijinkannya, tidak ada minta negara baru di Papua. menurutnya kita benahi Otonomi Khusus  Nomor 21 tahun 2001.  pada hal OTSUS Papua sudah Gagal total menurut Orang Papua, “tuturnya (M/GG)
 
Sumber : http://www.malanesia.com/2013/03/depan-mahasiswa-lukas-enembe-janti.html