Marty Natalegawa Menlu RI (sumber: JG) |
"Tidak. Hingga
saat ini belum ada pernyataan apapun dari pemerintah lain mengenai
perkembangan Papua. Mengenai Papua ini nanti kita tunggu hasil."
Jakarta -Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan bahwa dunia internasional belum merespon dugaan penyerangan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di bawah komando Goliath Tabuni dan Murib yang menewaskan delapan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan empat warga sipil di kawasan Puncak Jaya, Papua, Kamis (21/2) kemarin.
"Tidak. Hingga saat ini belum ada pernyataan apapun dari pemerintah lain mengenai perkembangan Papua. Mengenai Papua ini nanti kita tunggu hasil," kata Marty sebelum mengikuti rapat terbatas mengenai penembakan Papua, di Kantor Presiden, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (22/2).
Marty mengatakan bahwa dirinya tak menduga-menduga adanya keterlibatan asing di balik aksi penembakan tersebut.
"Ini kan akan dibahas saya kira saya diminta ikut saja," lanjutnya.
Sebelumnya diketahui, sebanyak delapan prajurit TNI dan empat warga sipil tewas diduga ditembak OPM di kawasan Tingginambut dan Siak, Kamis (21/2) pagi.
Jakarta -Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan bahwa dunia internasional belum merespon dugaan penyerangan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di bawah komando Goliath Tabuni dan Murib yang menewaskan delapan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan empat warga sipil di kawasan Puncak Jaya, Papua, Kamis (21/2) kemarin.
"Tidak. Hingga saat ini belum ada pernyataan apapun dari pemerintah lain mengenai perkembangan Papua. Mengenai Papua ini nanti kita tunggu hasil," kata Marty sebelum mengikuti rapat terbatas mengenai penembakan Papua, di Kantor Presiden, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (22/2).
Marty mengatakan bahwa dirinya tak menduga-menduga adanya keterlibatan asing di balik aksi penembakan tersebut.
"Ini kan akan dibahas saya kira saya diminta ikut saja," lanjutnya.
Sebelumnya diketahui, sebanyak delapan prajurit TNI dan empat warga sipil tewas diduga ditembak OPM di kawasan Tingginambut dan Siak, Kamis (21/2) pagi.
Penulis: Ezra Sihite/ARD