LOGO RUMAH SAKIT (FOTO: IST) |
Intan Jaya — “Rumah Sakit sudah dibuka sejak tanggal 6 Januari
lalu, tetapi sampai saat ini tidak ada petugas yang datang, bahkan
dokter pun tidak ada, mereka masih di luar Intan Jaya, sedangkan disini
pasien banyak yang butuh pelayanan dari petugas.”
Hal ini disampaikan oleh salah satu petugas kesehatan di Rumah Sakit
Sugapa yang namanya enggan di mediakan, saat menghubungi suarapapua.com,
Minggu (13/1/2013), dari Sugapa, Intan Jaya, Papua.
“Sampai sekarang ini kami hanya empat orang saja yang biasa masuk kantor dan melayani para pasien, semua dokter tidak ada.
Padahal, seharusnya ada empat dokter, tetapi semuanya masih belum naik
ke tempat tugas. Mereka, tiga orang dokter umum dan satu lainnya adalah
dokter gigi,” jelasnya.
Menurut petugas rumah sakit ini, setiap harinya paling sedikit 50 pasien
dengan keluahan sakit yang berbeda, dan yang paling banyak lebih dari
100 pasien itu terjadi pada setiap hari Selasa dan hari Jumat, sebab
kedua hari ini adalah hari pasar umum.
“Dari empat orang petugas, dua orang hanya sebagai petugas cleaning
service, tetapi karena tidak ada tenaga maka kami fungsikan mereka untuk
membantu kami karena pasien selalu meningkat setiap harinya,” katanya.
Dijelaskan, mulai tahun baru ini pasien yang datang lebih dominan sakit
ringan. Lebih banyak pasien penderita pilek, batuk, flu dan sakit
kepala. Sementara, sakit yang berat seperti malaria dan lainnya kurang.
“Namun, ketersedian stok obat-obatan di rumah sakit kami masih sangat cukup,” ujarnya.
Rumah sakit Sugapa terletak di jantung ibukota kabupaten Intan Jaya.
Sebelum kabupaten Intan Jaya di mekarkan menjadi kabupaten baru, masih
berstatus puskesmas, tetapi setelah dimekarkan statusnya dinaikan
menjadi rumah sakit dan menurut rencananya pada tahun 2013 ini, statusya
akan dinaikkan lagi menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Intan Jaya.
Arnol Belau