Salah Pelajar Tangisi atas kebakaran rumahnya(Suko) |
Kekhawatiran dan Situasi Darurat meningkat di Papua Barat setelah terjadi kekerasan
TNI/Polri menyebabkan 13 orang tewas dalam (24jam) dua puluh empat jam
terakhir.
Para keluarga tidak menerima anaknya mereka di tabrak, penduduk
menyerang kedua personil TNI tersebut diantaranya telah tewas dan
satunya di rawat RS wamena.
Sebagai
balas dendam Aparat gabungan TNI/Polri brutal dan tak terkendalikan , sementara polisi dilaporkan memukul dan menembaki sejumlah
orang, sementara data korban yang di himpun sejumlah 13 orang tewas tertembak seketika dalam insiden itu 06/06 pukul 07 malam.
Sampai dengan 500 rumah diduga telah dibakar oleh tentara dengan semua barang dan hartanya di bumi hanguskan di kutip radia newzeland.
Hak asasi manusia lokal sumber mengatakan peluru tajam yang ditembakkan tanpa pandang bulu dan bahwa puluhan orang telah dipukuli dan ditembak oleh tentara.
Hak asasi manusia lokal sumber mengatakan peluru tajam yang ditembakkan tanpa pandang bulu dan bahwa puluhan orang telah dipukuli dan ditembak oleh tentara.
Sampai berita
ini di turunkan, belum bisa di konfirmasi dan verifikasi karena situasi
riil sangat urgen dan tertutut bagi rakyat dan jurnalis serta pekerja
kemanusiaan.
Ahli masalah Papua, Greg Poulgrain kepada Connect Asia Radio Australia
mengatakan bahwa situasi terkini di Papua perlu mendapat perhatian
serius.
Letters can be sent to: Susilo Bambang
Yudhoyono, President of Indonesia, Jl. Veteran No. 16, Jakarta Pusat,
Indonesia or faxed to +62 21 3442223